Pasaman, —SaiyoNews.com— Pendaftaran peserta didik baru atau yang biasa disingkat PPDB merupakan salah satu agenda tahunan penerimaan murid di setiap jenjang sekolah. Hal ini juga menjadi salah satu tahap penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Proses ini menentukan siapa saja yang berhak mendaftar dan diterima di sekolah negeri. PPDB dapat diterapkan pada berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga SLTA.
SMKN 1 Lubuk Sikaping siap menyambut agenda tahunan ini dengan persiapan matang dan mendalam untuk meminimalisir kesalahan dalam proses penerimaan. Kepala sekolah SMKN 1 Lubuk Sikaping, Muslim.,M.Pd.,menjelaskan bahwa “dalam PPDB untuk SMK tidak diberlakukan sistem zonasi. Kami menerima seluruh calon peserta didik yang berada di provinsi Sumatera Barat. Dan proses PPDB telah dilakukan secara online sehingga dapat memudahkan masyarakat yang berdomisili jauh dari sekolah untuk mendaftarkan anaknya di sekolah kami.”
Kuota Pendaftaran di SMKN 1 Lubuk Sikaping dibatasi hanya 500 bangku setiap tahunnya. Hal ini dilandasi dari strategi pihak SMKN 1 untuk menjaga kualitas peserta didik. “Dengan menghitung dan mempertimbangkan fasilitas penunjang pendidikan, setiap tahun kami hanya menerima 500 calon peserta didik. Hal ini diharapkan agar fasilitas penunjang kami dapat diaplikasikan oleh seluruh peserta didik agar setiap individu mendapatkan pengalaman yang baik dan setara demi menjamin kesiapan mereka untuk menghadapi dunia kerja,” ujar kepala sekolah SMKN 1 Lubuk Sikaping.
Jadwal dan alur pendaftaran dapat dicek dan dilakukan secara online melalui website resmi PPDB Sumatera Barat. PPDB tahap 1 akan dimulai pada bulan Juni 2024 dan ditutup pada 12 Juli 2024.
Sebagai edukasi tambahan bagi masyarakat, kepala sekolah SMKN 1 Lubuk Sikaping, Muslim.,M.Pd., mengatakan bahwa ketika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA, maka setiap orang akan memiliki 3 pilihan, yaitu ingin melanjutkan ke SMA, SMK, atau MA. Ketika masyarakat memilih untuk masuk SMK, maka dipastikan setelah lulus dari SMK, setiap peserta didik akan mendapatkan keahlian. Hal ini disebabkan oleh pelatihan yang diulang-ulang dan berkelanjutan dalam 1 kompetensi keahlian serta dilakukan selama 3 tahun proses pembelajaran. Oleh karena kemampuan yang dimiliki itu, maka peluang untuk terjun ke dunia kerja menjadi sangat besar. Dan kemampuan ini tidak terbatas hanya untuk di dunia kerja saja. Di SMKN 1 Lubuk Sikaping sendiri, para siswanya juga diajarkan bagaimana caranya berwirausaha sehingga peluang untuk menciptakan lapangan kerja juga sangat besar.
Didukung oleh fasilitas penunjang yang berstandarkan kebutuhan industri, pihak SMKN 1 Lubuk Sikaping optimis dan yakin akan menciptakan lulusan yang berintegritas dan mahir di bidangnya. (Bimo)